Co-founder dan Pimpinan Bionyeri, Bapak Eng Liang Tan, baru-baru ini tampil dalam Majalah TIME, menguraikan visinya untuk membawa obat herbal Indonesia ke seluruh dunia.

Bapak Eng Liang Tan melihat masa depan pencegahan dan pengobatan penyakit dalam obat herbal karena adanya “perubahan perilaku konsumen yang signifikan terhadap pengobatan herbal, didorong oleh keinginan untuk opsi perawatan kesehatan yang alami, aman, dan efektif”.

Pada tahun 2024, pasar obat herbal Indonesia bernilai sekitar $2,8 miliar dan diperkirakan akan tumbuh 6 hingga 8 persen setiap tahun selama dekade berikutnya.

Pertumbuhan yang diproyeksikan, dikombinasikan dengan kebijakan pemerintah yang berfokus pada pengembangan farmasi lokal, menjadikan Indonesia pasar yang menarik untuk investasi dalam opsi perawatan kesehatan yang berkelanjutan.

PT SOHO Global Health, di mana Bapak Eng Liang Tan menjabat sebagai komisaris presiden, telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin di sektor kesehatan herbal di Indonesia, sementara perusahaan lainnya, Soho Flordis International Health, memiliki jangkauan global di lebih dari 50 negara.

Saat ini hanya lima persen dari tanaman Indonesia yang teridentifikasi memiliki kandungan bernilai untuk obat, sehingga peluang dari keanekaragaman hayati yang luas dari tanaman dan sumber daya laut Indonesia menyediakan fondasi yang kuat untuk terapi terobosan baru.

Sebagai perusahaan R&D (Riset & Development/Perkembangan), Bionyeri memainkan peran penting dalam menggabungkan pengetahuan tradisional dan penelitian modern untuk mengembangkan terapi alami generasi baru untuk nyeri dan kanker.

Di bawah kepemimpinan Profesor Gilles Guillemin, kami bangga menjadi bagian dari perjalanan ini dalam membawa inovasi dan validasi ilmiah untuk membawa manfaat bahan herbal Indonesia ke seluruh dunia untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan jutaan orang.

Baca artikel lengkap di sini